orang di belakang layar, tapi bukanlah dalang
Sebuah judul yang barusaja diketemukan setelah selama setengah jam bingung hendak menulis apa, walhasil ketika melihat sebuah situs dimana di situs tersebut ada nama si fulan. Ada sebuah kepuasan tersendiri atau boleh tepatnya rasa bersyukur atas terwujudnya sesuatu yang awalnya hanya berangkat dari obrolan semata dan ide-ide sederhana telah berkembang, berbunga, berbuah dan entah sejauh mana lagi progressnya saat ini.
Ketika mulai ditinggalkan oleh sebuah ide-ide yang telah berkembang dan terwujud dalam aktivitas (baca: proyek), ada rasa rindu alias kangen untuk sekedar membangkitkan kenangan itu. Sekedar menuangkan dan menatap beberapa slideshow kehidupan, mencerna tiap jengkal waktu dan ruang yang telah dilalui dimana ternyata sesuatu yang hanya satu kata, dua kata dan terangkai dalam kalimat yang entah tak bernada. Kini menjadi produk-produk nyata dan proses di dalamnya seakan terasa nikmat dimana tiap tetes keringat, mata yang kadang hendak terlelap pun dipaksakan untuk tetap waspada dan diiringi emosi yang penuh sensasi.
Kini bagai orang di belakang layar, tapi bukanlah dalang...kurang lebih demikianlah ungkapan yang cukup nikmat untuk sekedar memuaskan kerinduan akan getah-getah yang keluar dari pohon karet kehidupan. Orang ingat di kala butuh dan orang lupa di kala senang, itulah yang mungkin secara sadar ataupun tidak kadang kumelakukannya, dalam kesempatan tertulis ini sedianya maafkanlah fulan ini. Tulislah namamu dengan lengkap karena ada keindahan di sebuah nama yang telah diberikan oleh kedua orang tuamu, ada makna dan hikmah di balik itu semua, ujar seorang thole di sore buta.
Ide itu tak kunjung datang, tapi kenangan akan masa ide-ide berkumpul dalam imajinasi kebebasan berekspresi terus bergeliat, karena disadari ataupun tidak ketika segala sesuatu dijalani dengan ikhlas dan bersyukur maka itu sungguh luar biasa. Apabila banyak tlikung kiri ataupun tlikung kanan, lupa kiri ataupun lupakan saja, karena menjalani proses dengan kesungguhan tentunya berbuah kenikmatan, apabila kita mengetahuinya.
Berproses dengan pendewasaan sebuah sistem, merombak egoisme, butuh proses yang tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak kata yang tidak pas dan tidak tepat digunakan dalam tulisan ini karena seperti biasanya ini hanyalah pintasan lalu lalang kata yang ada dalam imanjinasi fulan yang tertuang dalam nada suara dengan judul orang di belakang layar, tapi bukanlah dalang. Kenapa bukan dalang? karena jika dalang maka ia (fulan) yang mengatur alur cerita dan tokoh-tokoh di dalamnya yang masih dipertahankan dan mana yang akan dilupakan.
Maaf untuk beberapa pertanyaan yang belum sempat terjawabkan :) * emang ono sing takon???. Maklum belum mulai berkutat dengan hal tersebut kembali, tapi silahkan kirim imel sahaja.
Mari sruput teh masing-masing sejenak http://ajiputrap.blogspot.com/2010/12/teh-potji-spasial.html
Kesungguhan untuk mengaplikasikan sebuah ide itulah kenikmatan yang luar biasa. Walaupun kadang ide itu dianggap hal yang mustahil untuk dilakukan, tapi kerjasama tim tentusaja dengan orang-orang yang berkompeten dan memiliki semangat yang sama akan berbuah, berkembang, berbunga. Itulah yang coba fulan resapi dan nikmati di tengah sepi sunyi bangkitnya kerinduan akan ekspresi temporal spasial. terimakasih...itu serangkai kata yang hendak ucap sampaikan kepada orang (baca: tim) di belakang layar untuk beberapa rangkai kreasi imaji nyata.
Tolong bantu aku...wujudkan tulisan itu :)
January 27th 2011
Salam,
Aji PP