Monday, February 7, 2011

Saat Deja Vu, Ada Aksi Kejang Sesaat di Otak






Anda sering mengalami deja vu alias sebuah perasaan pernah mengalami sesuatu tetapi sebenarnya belum pernah terjadi? Kalau sering mengalami deja vu itu artinya otak Anda sering mengalami kejang sesaat.

Deja vu berasal dari bahasa Prancis deja vecu yang artinya pernah mengalami. Deja vu didefinisikan sebagai perasaan yang muncul karena merasa pernah mengalami, melihat, mendengar tapi sebenarnya belum pernah terjadi.

Berdasarkan temuan dari Fabrice Bartolomei, MD, Ph.D., seorang profesor di Neurophysiologie Clinique, Marseille, Prancis, yang telah dipublikasikan dalam Neurology pada tahun 2004, saat deja vu terjadi ada 14 rangsangan dari otak korteks entorhinal (bagian pengolahan memori).

Pengalaman deja vu, seperti dilansir Psychiatryonline, Senin (7/2/2011), juga merupakan reaksi yang umum terjadi karena adanya kejang lobus temporal. Bukti penelitian menunjukkan bahwa bagian tengah lobus temporal menyebabkan adanya timbul pengalaman, yang berkaitan dengan deja vu.

Beberapa studi lain telah menunjukkan bahwa adanya stimulasi listrik di hipokampus dan amigdala juga dapat memicu terjadinya pengalaman deja vu.

Pengalaman deja vu bisa terjadi dari dua struktur lain yang terletak berdekatan di lobus temporal tengah, korteks entorhinal dan perirhinal korteks yang belum dieksplorasi. Disana ada dua rangsangan dari korteks perirhinal, dua rangsangan dari amigdala dan salah satu stimulasi hippocampus.

Intinya saat mengalami deja vu, peneliti sepakat adanya suatu kejutan atau kejang sesaat yang terjadi di otak dalam waktu cepat. Akibatnya, pengalaman baru tampak serupa dengan pengalaman yang pernah dirasakan padahal belum pernah terjadi.

Kondisi kejang otak sesaat ini menurut peneliti sama seperti yang dialami penderita epilepsi. Menariknya, beberapa orang penderita epilepsi punya pengalaman seperti itu sepanjang waktu. Serangan epilepsi melibatkan penembakan acak saraf di lobus temporal yang di dalamnya terdapat hippocampus yang itu bisa menjadi rangkaian sirkuit.

Peneliti lainnya mengatakan konflik diantara dua otak yang berbeda membuat orang mengalami deja vu. Bagian otak neocortex menyadari Anda belum pernah berada dalam situasi sebelumnya, tapi bagian hippocampus memberitahukan Anda pernah memiliki pengalaman itu.