Paperless Mapping...
Paperless Mapping ialah sebuah proses pemetaan yang tidak menggunakan kertas, sebuah istilah yang terinspirasi akan mulai munculnya paperless office. Paperless Mapping terjadi semenjak teknologi pemetaan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi geospasial. Tentusaja hal ini semakin menjadi kebutuhan dalam dunia geospasial dikarenakan alur informasi sharing data geospasial berada di dunia maya, tidak hanya di dunia nyata semata.
Kegiatan paperless mapping ini tercetus di benak Aji Putra Perdana ("apepe") seorang Mahasiswa yang sedang belajar dan bekerja secara maya melakukan pemetaan salah satu Kota. Walaupun belum sepenuhnya bisa dikatakan bahwa proses pemetaan yang dilakukannya ialah secara paperless, dikarenakan input data yang diperolehnya berasal dari proses pemetaan partisipatif. Pemetaan partisipatif untuk delienasi batas administrasi hingga level RW (Rukun Warga) dan RT (Rukun Tetangga) masih menggunakan peta citra dicetak pada kertas.
Di sisi lain, bisa juga dikatakan bahwa aktivitas pemetaan ala apepe ialah paperless mapping karena proses pemetaan partisipatif dilakukan oleh rekan-rekan di Kota Kita, sedangkan aktivitas dari data mereka dalam bentuk dijital dikirim via email ke apepe, kemudian digunakan oleh apepe sebagai input dalam melakukan mapping the city until RT level.
Paperless mapping ini sangat unik karena sebenarnya sudah dilakukan di dunia geospasial sekarang ini. Hanya saja dengan isengnya apepe mencoba menulis mengenai paperless mapping, sekiranya ketika semua data sudah menjadi barang dijital maka paperless mapping secara utuh bisa dilakukan. Akantetapi adakah dampak yang akan terjadi dengan perkembangan paperless mapping ini? Tentusaja banyak sekali baik positif maupun negatif; jika kembali ke kata paperless, maka bermakna terjadi pengurangan penggunaan kertas yang merupakan upaya pemeliharaan hutan sehingga kelestatian alam tetap terjaga. Atau lebih menariknya jika dikatakan sebagai trully green mapping process with paperless mapping.
Entah pada tahun berapa kelak, dunia akan berhenti mempergunakan kertas. Mungkin di kala itu ialah dimana dunia geospasial sudah memasuki era multidimensi yang luar biasa. Proses mapping ala paperless yang lebih nyata dan semoga manusia tidak menjadi paperless thinking (maksudnya berfikir tanpa tertulis...ups seenaknya sendiri mendefinisikan*tidak untuk dijadikan acuan).
"Sebenarnya dimana letak paperless mapping yang apepe lakukan?", celetuk fulan pada apepe.
Ya, jika boleh mendefinisikan sendiri bahwa paperless mapping ialah pemetaan tanpa kertas dan itu yang dilakukan sekarang yakni proses mapping dengan input dari data yang sudah dalam format dijital untuk kemudian dibangun ke dalam sebuah basisdata geospasial dimana nantinya disajikan ke dalam Peta-peta paperless. Itu pun ketika peta-peta tersebut tidak dicetak di kertas dan hanya disajikan via tayangan presentasi atau dari layar monitor.
___Tulisan ini sekedar mengisi waktu luang yang dinikmatinya, tanpa bermaksud apapun hanya menulis seiring kata yang melintas di fikiran dan hatinya___
Salam Hormat,
Aji Putra Perdana
Life is too short...Learn to more Ikhlas in my life...
Salam Hangat,
Kegiatan paperless mapping ini tercetus di benak Aji Putra Perdana ("apepe") seorang Mahasiswa yang sedang belajar dan bekerja secara maya melakukan pemetaan salah satu Kota. Walaupun belum sepenuhnya bisa dikatakan bahwa proses pemetaan yang dilakukannya ialah secara paperless, dikarenakan input data yang diperolehnya berasal dari proses pemetaan partisipatif. Pemetaan partisipatif untuk delienasi batas administrasi hingga level RW (Rukun Warga) dan RT (Rukun Tetangga) masih menggunakan peta citra dicetak pada kertas.
Di sisi lain, bisa juga dikatakan bahwa aktivitas pemetaan ala apepe ialah paperless mapping karena proses pemetaan partisipatif dilakukan oleh rekan-rekan di Kota Kita, sedangkan aktivitas dari data mereka dalam bentuk dijital dikirim via email ke apepe, kemudian digunakan oleh apepe sebagai input dalam melakukan mapping the city until RT level.
Paperless mapping ini sangat unik karena sebenarnya sudah dilakukan di dunia geospasial sekarang ini. Hanya saja dengan isengnya apepe mencoba menulis mengenai paperless mapping, sekiranya ketika semua data sudah menjadi barang dijital maka paperless mapping secara utuh bisa dilakukan. Akantetapi adakah dampak yang akan terjadi dengan perkembangan paperless mapping ini? Tentusaja banyak sekali baik positif maupun negatif; jika kembali ke kata paperless, maka bermakna terjadi pengurangan penggunaan kertas yang merupakan upaya pemeliharaan hutan sehingga kelestatian alam tetap terjaga. Atau lebih menariknya jika dikatakan sebagai trully green mapping process with paperless mapping.
Entah pada tahun berapa kelak, dunia akan berhenti mempergunakan kertas. Mungkin di kala itu ialah dimana dunia geospasial sudah memasuki era multidimensi yang luar biasa. Proses mapping ala paperless yang lebih nyata dan semoga manusia tidak menjadi paperless thinking (maksudnya berfikir tanpa tertulis...ups seenaknya sendiri mendefinisikan*tidak untuk dijadikan acuan).
"Sebenarnya dimana letak paperless mapping yang apepe lakukan?", celetuk fulan pada apepe.
Ya, jika boleh mendefinisikan sendiri bahwa paperless mapping ialah pemetaan tanpa kertas dan itu yang dilakukan sekarang yakni proses mapping dengan input dari data yang sudah dalam format dijital untuk kemudian dibangun ke dalam sebuah basisdata geospasial dimana nantinya disajikan ke dalam Peta-peta paperless. Itu pun ketika peta-peta tersebut tidak dicetak di kertas dan hanya disajikan via tayangan presentasi atau dari layar monitor.
___Tulisan ini sekedar mengisi waktu luang yang dinikmatinya, tanpa bermaksud apapun hanya menulis seiring kata yang melintas di fikiran dan hatinya___
Salam Hormat,
Aji Putra Perdana
Life is too short...Learn to more Ikhlas in my life...
* ini bukan tulisan geospasial, tapi renungan berfikir dan ajakan
geospatial sharing dan training ala thole cakep tanpa maksud apapun di dalamnya, semata-mata berbagi kata-kata dan ditujukan untuk keberlangsungan perkembangan dunia geospasial di Indonesia tercinta*
geospatial sharing dan training ala thole cakep tanpa maksud apapun di dalamnya, semata-mata berbagi kata-kata dan ditujukan untuk keberlangsungan perkembangan dunia geospasial di Indonesia tercinta*
-end-
"Don’t be silent, do something and smile for Planet of Earth”
by Aji Putra Perdana
"The Transformer of GIS and Remote Sensing“
http://ajiputrap.blogspot.com/
“Dancing in A Globalized, Dancing with Love and Peace for Our Planet of Earth”
by Aji Putra Perdana
"The Transformer of GIS and Remote Sensing“
http://ajiputrap.blogspot.com/
“Dancing in A Globalized, Dancing with Love and Peace for Our Planet of Earth”
by My Little Sister
Salam Hangat,
Mencoba berpikir sederhana untuk memecahkan kerumitan dari sebuah problematika.
Aji Putra Perdana
"The Transformer of GIS and Remote Sensing"
http://ajiputrap.blogspot.com/
http://geospatialvision.blogspot.com/
http://bumiwisata.blogspot.com/
http://gisresetutor.blogspot.com/
http://ajiputrap.wordpress.com/
"The Transformer of GIS and Remote Sensing"
http://ajiputrap.blogspot.com/
http://geospatialvision.blogspot.com/
http://bumiwisata.blogspot.com/
http://gisresetutor.blogspot.com/
http://ajiputrap.wordpress.com/